Institut Pertanian Bogor (IPB) patut berbangga karena Niko Daniar Atmaja salah satu  mahasiswa dari jurusan teknik mesin dan biosistem (TMB) berhasil membuat mesin penggiling padi dengan bantuan sepeda. Mesin ini diberi nama O-Belt Thresher. Mahasiswa angkatan 43 ini, mendapat inspirasi membuat mesin tersebut saat dia melihat pedagang siomay dengan mengendarai sepeda.  Dia ingin memodivikasi sepeda tersebut agar para petani dapat menerapkan nilai seni.
            Awal mula pembuatan alat ini ketika dia mengikuti mata kuliah rancangan teknik mesin di Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), lalu dia mengikuti suatu event. Akhirnya dia lolos dalam event tersebut dan berhak mengikuti RAMP (Recognition and Mentoring Indonesia). Dia mendapat dana sekitar 50 juta dollar untuk penerapan inovasi yang dia buat.
Menurut Rusnadi selaku Ketua Himateta, alat ini memiliki banyak kelebihan di antaranya, alat ini memiliki design yang sederhana, bisa dibawa kemana-mana, lebih efisien dalam operasional karena tenaga yang dibutuhkan adalah dari kita sendiri, bisa masuk lahan, dan gampang di aplikasikan.
            Kendala yang dialami adalah ketika alat yang diciptakan harus sesuai dengan keadaan lapangannya, sehingga dia membuat tim penggerak dengan menggunakan sepeda agar mobilisasi mudah terjangkau ke berbagai lahan. Alat ini sudah dipatenkan dan menjadi salah satu dari 103 inovasi di Indonesia.
            “Harapannya dengan alat ini dapat merubahculture orang-orang yang beranggapan bahwa mekanisasi dalam teknologi produksi dapat menambah pengangguran, justru dengan adanya mekanisasi dapat lebih efisien.” Ujar Rusnadi kembali.

Sumber:http://ceritamarita.blogspot.sg/2012/03/modivikasi-sepeda-siomay-menjadi-mesin.html