Indonesia merupakan negara yang berada di khatulistiwa yang dikenal juga sebagai negara agraris karena sebagian dari penduduknya berpencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Sebagai salah satu negara dengan kekayaan sumber daya alam hayati dan non hayati terbesar di dunia perkembangan ilmu khususnya teknik biosistem sangat potensial di Indonesia. Teknik Biosistem merupakan gabungan kata dari Biosistem (Sistem Hayati) serta sistem teknik yang pengaplikasikan yang pada pengaplikasikan ilmu biologi, lingkungan serta pertanian dalam suatu wadah bidang keteknikan.
Bagaimana mencirikan perbedaan antara Biosistem (Sistem Hayati) dan Sistem Teknik ? pada biosistem menjelaskan apa saja yang ada di dunia ini yang hidup,dan merupakan karya Tuhan yang hidup, bergerak tumbuh serta beritertaksi yang sifatnya sulit untuk ditebak, struktur yang komplek dan adaptif terhadapa lingkungan, sistem ini memberikan (membuat) energi dengan mempertahankan fungsi serta memperbarui struktur materialnya. Lain halnya pada Sistem Teknik yang merupakan pemikiran manusia yang sifatnya dapat diprediksi oleh logika  karena merupakan logika yang telah terumuskan dengan baik. Contoh konkrit Biosistem : fotosintesis, respirasi, perakaran, dan fenomena biologi lainnya. Sistem teknik : hidrolik, telekomunikasi, mesin.
Cakupan wilayah yang dapat dibahas di Teknik Biosistem sangatlah luas meliputi bioenergy, biosensor, teknik ekologis, lingkungan: pertanian lingkungan terpadu (controlled environment agriculture), pemrosesan pangan dan keamanan pangan, teknik pertanian (mesin irigasi, dan penyimpanan), pemanfaatan kualitas dan kuantitas air.
Pada dasarnya teknik biosistem dapat mudah dikembangkan di Indonesia, penggunaan teknologi yang mudah, efisien, murah dan memiliki daya tahan lama dapat mendorong perkembangan penggunaan teknik biosistem, sistem ini sudah terbukti dahulu membuktikan hasil khususnya didunia di bidang energi terbarukan, karena sudah menjadi tujuan utama manusia untuk mencari energi terbarukan disamping energi utama yang kita gunakan sehari-hari. Yang dimana energi terbarukan yang berasal dari proses biologis ini ternyata menghasilkan beberapa produk yang menggunakan prinsip biosistem, diantaranya adalah biomassa, bahan bakar nabati, solid biomassa dan biogas.
Di Indonesia sendiri perkembangan ilmu teknik biosistem ini bisa dibilang bagus sebagai  contoh adalah Mahasiswa IPB menciptakan teknologi “ Mesin Pintar Pemupukan” yang cara kerja alat tersebut dengan mengandalkan pesawat yang dilengkapi GPS serta kamera didalamnya yang dimana GPS berfungsi sebagai pengamatan sehingga bisa menentukan waktu pemupukan dan kamera yang berfungsi sebagai pemantau tanaman mana saja yang harus diberikan pupuk. Selain itu ada juga yang memodifikasi sepeda siomay menjadi penggiling padi, Menurut Rusnadi selaku Ketua Himateta, alat ini memiliki banyak kelebihan diantaranya alat ini memiliki design yang sederhana, bisa dibawa kemana-mana, mudah diaplikasikan dan juga  lebih efisien dalam operasional karena tenaga yang dibutuhkan adalah dari kita sendiri,”sahutnya.