Wenger sekali lagi membuktikan kejeniusan dalam menghasilkan bakat-bakat muda baru. Dibuktikan dalam ajang pre-season Emirates Cup yang dimana Arsenal menjuarai ajang tahunan tersebut setelah mengalahkan wakil Bundesliga, Wolfburg dengan skor satu kosong serta menghancurkan wakil Ligue 1, Lyon dengan skor cukup telah enam gol tanpa balas yang membuat wakil Laliga, Villareal tidak mampu mengejar poin yang diperoleh Arsenal karena kalah selisih gol walaupun sama-sama mengantongi dua kemenangan.
Ada beberapa pemain yang cukup menyita perhatian yaitu penampilan pemain-pemain muda Arsenal yaitu Chuba Akpom, Alex Iwobi dan Jeff Rene-Adelaide. Terutama untuk Jeff Rene-Adelaide, pemuda yang baru berusia 17 tahun itu berhasil menyabet gelar MOTM dan digadang-gadang akan menjadi calon penerus generasi Patrick Vierra dan Abou Diaby karena penampilan yang hampir dibilang mirip.
Berbeda nasib dengan seniornya, Yaya Sanogo. Sanogo menjalani musim 2015/2016 menjadi pemain pinjaman di Ajax Amsterdam yang sebelumnya juga menjadi pemain pinjaman di Cystal Palace. Pria kelahiran Massy, Perancis 22 tahun yang lalu ini didatangkan Wenger dari Auxerre secara gratis sebagai solusi dari kebuntuan penyerang di kubu Arsenal bersamaan dengan kedatangan Mesut Özil sekaligus memecahkan rekor nilai transfer klub.
Ada sesuatu yang salah dengan Sanogo, sebagai penyerang tunggal. Sanogo hanya membuat 1 gol dari 19 penampilannya untuk Arsenal dan dengan catatan hanya 8 kali tampil sebagai starter dan sisanya tampil sebagai pemain pengganti pada menit-menit pertandingan hampir usai. Tentu sangatlah aneh 1 gol selama 827 menit bermain sangatlah tidak ideal, Sanogo menjadi olokan bagi supporter lawan maupun pendukung Arsenal sendiri.
Bahkan menurut Whoscored.com statistic Sanogo amatlah buruk, rating yang dia terima sekitar 6,29 persen untuk pemain starter dan 6,08 persen untuk bermain sebagai pemain pengganti. Kelemahan bermainnya ada pada umpan passing, finishing, kontribusi dalam bertahan dan kelemahan yang paling menonjol adalah ke tidakmampuannya untuk menjaga bola tetap dikakinya selama mungkin. Tentu tidak semuanya negatif terhadap Sanogo, Sanogo mampu berduel dengan lawannya karena dianugerahi tinggi yang menjulang dan tentu Sanogo tidak suka diving.
Berbeda di Arsenal di Timnas Perancis U-21, Sanogo membuktikan kapabilitasnya sebagai penyerang yang haus gol. Begitu mudahnya melesakkan gol kejala lawan pada pertandingan persahabatan maupun pertandingan resmi.
Sempat mengejutkan di awal pre-season Emirates Cup tahun lalu dengan membuat empat gol terjaring ke gawang Benfica. Ini membuktikan terdapat bakat sembunyi yang tersimpan di dalam diri Sanogo, ini juga yang membuat Ajax berminat meminjamnya musim ini dan sementara itu De Boer mengungkapkan,” Saya rasa kami bisa memberikan kesempatan sekali lagi untuk dia menunjukkan bakatnya saat masih di Auxerre, dan Wenger belum mengetahui dia secara dalam bahwa Sanogo pemain papan atas”.
Sebagai fan Arsenal, saya masih memiliki keyakinan tersendiri terhadap Sanogo. Kemampuannya hanya perlu diasah lagi, bagi Wenger tentu ini hal biasa baginya mengasah pemain muda menjadi pemain bintang. Yang diperlukan dari Sanogo adalah kesempatan bermain dan kepercayaan fan dan club terhadap dirinya bahwa Wenger tidaklah salah memboyongnya ke Emirates Stadium. Beberapa fans berucap pada perayaan AFC Members’ Days musim lalu yang menampilkan pemain-pemain Arsenal yang berlatih serius di Emirates Stadium bahwa “Sanogo begitu mudah sekali memasukkan golnya, permainannya sangat atraktif dan menyatu dengan tim tetapi tidak diperlihatkan saat pertandingan resmi”.
Masih terdapat harapan di masa depan bagi Sanogo nanti di Arsenal atau mungkin kita masih ingat yang terjadi pada kejadian Francis Coquelin yang dipanggil kembali oleh Wenger dari masa peminjaman di Charlton Athletic dan menjadi pemain vital di kubu Arsenal. Berlalu biarkanlah berlalu pepatah yang cocok menggambarkan masa lalu Sanogo, hanyalah wenger dan Sanogo yang dapat membuktikan bahwa dia layak menjadi pemain Arsenal.
Sumber : Wikipedia, Arsenal.com, Transfermarkt, Whoscored, About Sport, Goal.com
Penulis : Yusri Chanif Nazarudin