MURIANI EMELDA ISHARYANI,
MUHAMMAD YUDA ANANTA, DEASY KARTIKA RAHAYU K
ABSTRAK
Beberapa masalah yang terjadi pada industri amplang
Samarinda menuntut perlunya diketahui indikator dan faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Samarinda. Identifikasi
dan analisis dilakukan dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) terhadap
indikator dan faktor dari model Diamond Porter. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa semua indikator yang menyusun dan membentuk setiap faktor dari
model Diamond Porter terbukti mempunyai hubungan yang positif dan signifikan
terhadap masing-masing faktornya. Setiap indicator terbukti berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri
amplang Samarinda. Faktor-faktor dari model Diamond Porter secara positif dan
signifikan terbukti berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing
industri amplang Samarinda. Dari faktor-faktor maupun indikator-indikator yang
berpengaruh tersebut, dapat diidentifikasi bahwa faktor kondisi dan sumber daya
serta indikator ketersediaan sumber daya modal merupakan faktor dan indikator
yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan peningkatan daya saing
industri amplang Samarinda.
Kata kunci: industri amplang, pertumbuhan dan
peningkatan daya saing, model diamond porter, SEM
Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui indikator-indikator dan faktor-faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan peningkatandaya saing industri amplang di Samarindayang
diharapkan dapat memberikan suaturekomendasi yang dapat mengoptimalkan
pertumbuhan dan meningkatkan daya saing industri amplang di Samarinda. Metode Structural
Equation Modelling (SEM) digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis
pengaruh faktor beserta indikator dari model Diamond Porter terhadap
pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang di Kota Samarinda.
Salah satu IKM yang cukup
berkembang pesat di Samarinda adalah industri makanan amplang yaitu makanan
ringan yang terbuat dari bahan baku ikan berbentuk bulat dan berwarna putih
kecoklat-coklatan. Saat ini telah banyak IKM yang didirikan oleh masyarakat dan
bergerak dalam industri produksi ataupun penjualan produk amplang. Dari
wawancara dengan beberapa para pengusaha amplang diketahui bahwa terdapat beberapa
permasalahan yang terjadi pada IKM produk amplang ini khususnya terkait dengan
problematika daya saing, seperti biaya produksi yang terus meningkat sehingga
produk yang ditawarkan harganya tinggi, kapasitas penjualan masih terbatas,
masalah kaderisasi IKM, segala aktivitas penjualan dan promosi yang masih
dipegang sendiri oleh pemilik usaha, serta adanya permasalahan ketersediaan
bahan baku utama yang semakin lama semakin sulit dicari.
Analisis pengaruh indikator
terhadap factor dalam hal ini bisa disebut dengan analisis outer model.
Pada dasarnya, analisis outer model merupakan pengujian validitas dan
reliabilitas terhadap variabel-variabel yang diukur. Terdapat tiga kriteria
untuk menilai outer model yaitu convergent validity, discriminant
validity, dan composite reliability.
1. Convergent Validity
Convergent
validity bertujuan untuk memvalidasi
apakah semua item-item yang menjadi indikator dari suatu konstruk mempunyai
hubungan yang signifikan dengan konstruknya, yang dinilai dari besarnya nilai faktor
loading masing-masing indicator terhadap konstruknya. Terlihat pada Tabel
1 bahwa semua indicator memiliki nilai
faktor loading > 0,7 maka dapat
disimpulkan bahwa
indikator pada factor memiliki hubungan
korelasi yang positif dan signifikan dengan
konstruknya serta memiliki validitas konvergen
yang baik yang artinya semua
indikator-indikator mampu mengukur
atau menjadi alat
ukur yang tepat dan cermat terhadap
masing-masing faktornya (valid).
2. Discriminant Validity
Discriminant
validity berguna untuk menilai apakah
konstruk memiliki validitas diskriminan yang memadai yaitu dengan cara
membandingkan korelasi antara indicator dengan konstruknya harus lebih tinggi
dibandingkan korelasi dengan konstruk lainnya. dapat dilihat pada Tabel 3, di
mana semua konstruk memiliki nilai AVE > 0,5 yang menunjukkan bahwa setiap
faktor telah mampu memprediksi faktor loading indikatorindikator yang
berkorelasi dengannya lebih baik dibanding faktor lainnya.
3. Composite Reliability
Composite
Reliability digunakan untuk mengukur
internal consistency dari sebuah blok konstruk.
Secara umum terlepas dari
kondisi factor sumber daya dan ketersediaan sumber daya modal merupakan faktor
dan indikator yang paling berpengaruh berdasarkan dari hasil penelitian ini,
namun seluruh faktor dan indikator yang ada harus tetap dipertimbangkan bersama
oleh seluruh lapisan stakeholders terkait karena semua faktor dan
indikator terbukti secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda.
Berdasarkan analisis inner
model, faktor-faktor dari model Diamond Porter yang memengaruhi pertumbuhan
dan peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda secara positif dan
signifikan adalah faktor kondisi, faktor sumber daya, faktor kondisi
permintaan, faktor industri pendukung dan industri terkait, faktor struktur
pasar, persaingan, dan strategi perusahaan, faktor peran pemerintah, serta
faktor kesempatan. Menurut para pengusaha penjualan amplang di Kota Samarinda,
factor dan indikator yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
peningkatan daya saing industri amplang Kota Samarinda adalah factor kondisi
sumber daya dan indikator ketersediaan sumber daya modal.
DAFTAR PUSTAKA
Bappeda Samarinda, http://bappeda.samarindakota.go.id/profil_05.php,
diakses tanggal 20-10-2013 pukul 13.34 WITA.
Ghozali, I. dan Fuad, 2006. Structural Equation
Modeling, Teori Konsep dan Aplikasi, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Ghozali, I., 2011. Structural Equation Modelling:
Metode Alternatif dengan Partial Least Square, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hair Joseph F.JR, Anderson Rolp E., Tatham Ronald L.,
Black C. William, 2006. Multivariate Data Analysis, 6th Edition,
Pearson Education Inc.
Handayani, N.U., Santoso, H., dan Pratama, A.I..,
2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peningkatan Daya Saing Klaster Mebel di
Kabupaten Jepara, Jurnal Teknik Industri, 13 (1), 22–30.
Porter, M., 1990. The Competitive Advantage of
Nations, New York: Free Press.
Rozandy, R.A., Santoso, I., Putri, S.A., 2013.
Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Adopsi Teknologi dengan
Menggunakan Partial Least Square (Studi Kasus: Sentra Industri Tahu Desa
Sendang Kec. Banyakan Kediri. Jurnal
Industria,
1 (3), 147–158.
Shanmugam, K.R., and Bhaduri, S.N., 2002. Size, Age
and Firm Growth in the Indian Manufacturing Sector, Applied Economics
Letters.
Susanty, A., Handayani, N.U., dan Jati, P.A., 2013.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Klaster Batik Pekalongan
(Studi Kasus Pada Klaster Batik Kauman, Pesindon dan Jenggot), J@ti Undip,
VIII (1).
Susilo, S., 2007. Pertumbuhan Usaha Industri
Kecil-Menengah (IKM) dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya. Eksekutif:
Jurnal Nasional Manajemen Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBMT,
4 (2), 306–313.
0 komentar:
Posting Komentar